Laboratorium Komputer

Lab PKT-1: Belajar di Labnya Dapur Industri

Laboratorium PKT-1 (Praktikum Kimia Terpadu-1) merupakan salah satu laboratorium yang diperuntukkan untuk pembelajaran kelas 12. Laboratorium ini termasuk tempat analisis konvensional yang merupakan terapan dan aplikasi dari pembelajaran di kelas 10 materi gravimetri dan kelas 11 materi Volumetri.

Pada pembelajaran semester gasal, laboratorium ini mengajarkan khususnya mengenai analisis proksimat untuk produk makanan seperti biskuit, sirup, margarin, minyak goreng, ikan asin, susu bubuk dan kopi. Beberapa penetapan yang dipelajari mencakup kadar karbohidrat, kadar gula, kadar protein, kadar lemak, kadar NaCl, kadar serat kasar, kadar air dan kadar abu, analisis sifat dan kualitas minyak dan bahan tambahan makanan.

Pada pembelajaran semester genap, laboratorium ini mengajarkan khususnya mengenai analisis total untuk produk manufaktur seperti semen, minyak cengkeh, minyak sereh, pupuk, sabun dan tanah. Pada laboratorium ini diperkenalkan dan dipelajari beberapa alat gelas khusus seperti alat ekstraksi lemak, alat destilasi protein, berbagai jenis labu seperti labu lemak, labu didih, labu cassia, labu kjeldahl, labu kocok dan labu destilasi. Beberapa alat instrumen yang digunakan yaitu shaker, waterbath, pompa vakum, oven, tanur, hotplate dan mantle heater.

Pengelola Lab

Anisa Nurliani, A.Md.

Level

Kelas XII

Jumlah Guru

7 orang

Rombel Pagi

07.30 - 12.00

Rombel Siang

11.30 - 16.00

Materi Pembelajaran

Semester Gasal

Penetapan Kada Karbohidrat dan Serat Kasar

Pada penetapan kadar karbohidrat dengan metode Luff Schoorl, sampel dihidrolisis terlebih dahulu menggunakan asam kuat encer yang kemudian dinetralkan untuk dilanjutkan dengan metode Luff schoorl.

Sampel karbohidrat yang sering digunakan dalam pembelajaran salah satu contohnya yaitu sampel biskuit.

Penetapan Kadar Gula

Pada penetapan kadar gula metode yang digunakan sama dengan karbohidrat yaitu metode Luff schoorl dimana sampel yang biasa digunakan dalam pembelajaran yaitu sampel sirup.

Kadar gula yang diuji yaitu kadar gula sebelum inversi dan gula setelah inversi juga kadar gula total.

Penetapan Kadar Protein

Pada penetapan kadar protein dengan metode Kjeldahl menggunakan sampel ikan asin.

Pada metode kjeldahl ada 3 tahap yaitu destruksi, destilasi dan titrasi, serta digunakan 2 jenis penampung yaitu penampung asam borat dan penampung HCl. Pada penetapan ini dipelajari juga teknik merangkai alat destruksi dan destilasi protein.

Penetapan Kadar Lemak

Pada penetapan kadar Lemak dengan metode gravimetri, Ada 3 cara yaitu cara Soxhlet untuk sampel biskuit, cara Perforator untuk sampel margarin dan cara weillbul untuk sampel susu bubuk.

Pada penetapan ini diajarkan cara merangkai alat ekstraksi lemak , yang terdiri dari kondensor, alat soxhlet, alat perforator, labu lemak dan mantle heater.

Penetapan Kadar Air

Penetapan kadar Air dilakukan dengan 2 metode yaitu metode langsung dengan pemanasan pada suhu 105°C selama 1 jam untuk sampel biskuit, kopi dan minyak goreng dan metode Aufhauser untuk sampel cair dan semi padat dengan menggunakan alat Aufhauser, labu didih, kondensor, dan mantle heater.

Penetapan Kadar Abu

Penetapan kadar abu dilakukan dengan 2 metode yaitu metode pengabuan langsung untuk sampel biskuit, dan kopi serta metode pengabuan bertingkat untuk sampel ikan asin.

Sampel yang ditimbang pada cawan porselen, dilakukan pengarangan hingga pengabuan.

Penetapan Kadar NaCl

Pada penetapan kadar NaCl pada sampel ikan asin dan margarin dilakukan dengan menggunakan metode titrasi argentometri cara Mohr.

Analisis Sifat dan Kualitas Minyak

Pada penetapan sifat dan kualitas minyak, parameter yang dianalisis yaitu bilangan asam dan bilangan penyabunan dengan metode titrasi netralisasi, bilangan iod dan peroksida dengan metode titrasi Iodometri.

Analisis Bahan Tambahan Makanan

Parameter yang dianalisis pada materi ini adalah kadar pengawet natrium benzoat dengan metode titrasi netralisasi, uji kualitatif pemanis sakarin dan siklamat pada sampel sirup.

Pada penetapan ini diajarkan mengenai penggunaan alat ekstraksi dengan corong pemisah.

Materi Pembelajaran

Semester Genap

Analisis Total Semen

Analisis total semen meliputi analisis kadar kalsium, analisis kadar besi (III), analisis kadar magnesium, analisis kadar aluminium, analisis kadar R2O3, dan analisis kadar silikat.

Seluruh metode yang digunakan dalam penetapan ini analisis konvensional seperti analisis volumetri dengan metode Iodometri untuk analisis kadar besi (III), metode kompleksometri pada analisis kadar magnesium, kalsium dan juga alumunium. Sedangkan untuk analisis kadar R2O3 dan silikat menggunakan metode Gravimetri.

Analisis Total Pupuk

Pada analisis pupuk, jenis pupuk yang biasa dianalisis yaitu pupuk ZA, pupuk Urea, dan pupuk TSP.

Parameter uji untuk pupuk ZA seperti penentuan pH, analisis kadar Nitrogen, dan analisis kadar asam bebas. Parameter uji pupuk urea yaitu penentuan pH, analisis kadar Nitrogen, analisis kadar amonia bebas, serta uji biuret. Sedangkan untuk parameter uji pupuk TSP, analisis yang dilakukan yaitu penentuan pH, analisis kadar asam bebas serta analisis kadar P2O5.

Analisis Total Sabun

Pada analisis total sabun, sampel yang digunakan adalah sabun mandi.

Adapun parameter uji meliputi uji pendahuluan pH, dan dilanjutkan dengan analisis lanjutan seperti analisis kadar alkali besar/kadar asam lemak bebas (mengacu pada hasil uji pendahuluan), dan analisis lemak tak tersabunkan. parameter lainnya yang diuji yaitu analisis kadar asam lemak jumlah, dan uji minyak pelikan.

Analisis Total Tanah

Analisis tanah merupakan salah satu analisis lingkungan dimana parameter uji yang di analisis yaitu uji pH air tanah, uji pH adanya kation Al, analisis kadar H+ dan kadar Al3+ dan analisis kadar bahan organik.

Analisis Minyak Atsiri

Analisis minyak atsiri termasuk analisis produk fitokimia dimana sampel yang biasa digunakan yaitu minyak cengkeh dengan parameter yang diuji yaitu penentuan kadar Eugenol dan minyak sereh dengan parameter uji yaitu penentuan kadar Sitronelal.

Uji Organoleptik

Pada uji Organoleptik, parameter uji yang dilakukan adalah pengujian dengan panca indera.

Sampel yang biasa digunakan dalam pembelajaran uji ini meliputi makanan, minuman, sabun, hand body dan sebagainya. Parameter uji Organoleptik salah satunya yaitu uji Hedonik mutu, Hedonik kesukaan, uji segitiga, uji duo trio dan sebagainya.