Laboratorium PKT 2

Lab PKT - 2: Kenali Sampelmu, Kuasai Kimia!

Laboratorium PKT - 2 menggawangi dua buah pembelajaran yaitu praktikum PKT - 2 di semester gasal dan Praktikum Analisis Jenis di semester genap. Kimia Analisis mempelajari mengenai cara-cara yang dapat digunakan untuk mengetahui susunan suatu zat. Jika pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur apa atau senyawa-senyawa apa yang terdapat dalam suatu campuran, maka dipergunakanlah Analisis Jenis. Praktikum Analisis Jenis ini merupakan pembelajaran untuk siswa-siswi kelas 12.

Penetapan yang dilakukan dalam Praktikum Analisis Jenis merupakan penetapan kualitatif yang diawali dengan penetapan pendahuluan. Uji-uji yang termasuk ke dalam penetapan pendahuluan antara lain yaitu uji penilikan rupa, uji pemanasan, uji reaksi nyala, uji mutiara boraks, dan uji pipa tiup. Setelah penetapan pendahuluan, dilakukan analisis jenis yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan unsur-unsur atau senyawa-senyawa tertentu dalam sampel yang meliputi: uji reaksi kation, uji pemisahan kation, uji pemisahan anion, analisis renik, uji alkohol dan uji aldehid keton.

aboratorium PKT - 2 dilengkapi dengan berbagai bahan kimia yang dibutuhkan untuk melakukan uji pendahuluan dan analisis jenis. Sampel yang digunakan meliputi unsur-unsur yang harus pro analysis karena praktikum analisis jenis membutuhkan sampel yang murni agar mendapatkan hasil yang optimal. Instrumen khusus yang biasa digunakan pada praktikum analisis jenis adalah sentrifuge untuk pemisahan kation, vortex untuk pemisahan anion, dan mikroskop untuk analisis renik.

Level

Kelas XII

Jumlah Guru

7 orang

Rombel Pagi

07.30 - 10.30

Rombel Siang

11.00 - 14.00

Materi

Pembelajaran

Uji Penilikan Rupa

Uji penilikan rupa bertujuan untuk mengetahui bentuk sampel padat: berhablur atau tidak, berwarna atau tidak, dan baunya.

Setelah sifat-sifat tersebut diamati, uji dilanjutkan dengan melarutkan ke dalam dua jenis pelarut: air dan alkohol. Jumlah sampel yang dilarutkan dan volume pelarut yang digunakan harus sama agar pengamatan optimal. Kelarutan sampel dalam air dan alkohol diamati dan dibandingkan.

Uji Pemanasan

Uji pemanasan bertujuan untuk mengetahui sifat fisika sampel padat ketika diberi perlakuan pemanasan.

Sampel diletakkan di salah satu ujung pipa kaca yang dipanaskan di atas api teklu. Sampel dapat mencair, menguap, atau menyublim. Sampel juga dapat melepaskan gas yang bersifat asam/basa yang diidentifikasi menggunakan kertas lakmus merah/biru yang diletakkan di ujung pipa yang berlawanan dengan sampel.

Uji reaksi Nyala

Uji reaksi nyala bertujuan untuk mengetahui warna yang dihasilkan beberapa sampel cair ketika dinyalakan di atas api teklu.

Ose dicelupkan ke dalam sampel kemudian dipijarkan di atas api teklu. Perubahan nyala api diamati. Beberapa unsur tertentu dapat menghasilkan warna yang khas ketika dipijarkan. Warna yang teramati dihasilkan dari energi yang dilepaskan ketika elektron terluar yang tereksitasi oleh nyala api kembali ke keadaaan dasar.

Uji Mutiara Boraks

Uji mutiara boraks bertujuan untuk mengamati warna yang dihasilkan ketika beberapa sampel padat dipanaskan ke dalam mutiara boraks.

Serbuk mutiara boraks diambil dengan ose dan dipanaskan sampai mengeras. Sampel padat ditempelkan ke permukaan mutiara boraks yang sudah mengeras kemudian dipijarkan kembali sampai sampel bercampur dengan mutiara boraks. Beberapa sampel tertentu akan memberikan warna yang khas ketika dipanaskan di api reduksi, ketika dipanaskan di api oksidasi, ketika mutiara boraks masih panas, dan ketika mutiara boraks sudah dingin.

Uji Pipa Tiup

Uji pipa tiup bertujuan untuk membebaskan logam tertentu dari sampel tertentu yang memiliki warna yang khas.

Sampel berbentuk padatan diletakkan di atas cekungan yang dibuat di sebilah arang, kemudian api teklu ditiupkan dengan menggunakan pipa tiup ke arah sampel padat tersebut. Api yang ditiupkan mampu membebaskan logam tertentu pada sampel tertentu. Logam bebas memiliki warna yang khas.

Uji Reaksi Kation

Uji reaksi kation bertujuan untuk mengidentifikasi kation-kation berdasarkan metode H2S.

Kation-kation ditetesi dengan pereaksi spesifik kemudian diamati warna dan endapan yang terbentuk. Metode H2S membagi kation ke dalam lima golongan. Uji reaksi kation harus dilakukan secara sistematatis sesuai dengan metode H2S.

Uji Pemisahan Kation

Uji pemisahan kation bertujuan untuk memisah-misahkan dan mengidentifikasi kation-kation golongan I berdasarkan metode H2S.

Campuran kation diberikan pereaksi tertentu kemudian dipusingkan dengan menggunakan sentrifuge. Sentrifuge berfungsi untuk memisahkan pelet dan supernatan agar pemisahan kation dapat dilakukan dengan optimal. Kation yang sudah terpisah diidentifikasi dengan pereaksi tertentu. Endapan dan warna endapan yang terbentuk diamati.

Uji Pemisahan Anion

Uji pemisahan anion bertujuan untuk memisah-misahkan dan mengidentifikasi anion-anion golongan khlorida.

Campuran anion diberikan pereaksi tertentu kemudian dipusingkan dengan menggunakan vortex. Ose dicelupkan ke dalam sampel kemudian dipijarkan di atas api teklu. Perubahan nyala api diamati. Vortex berfungsi untuk mengoptimalkan kontak antara fase atas dan bawah agar mengoptimalkan proses ekstraksi cair-cair. Anion yang terekstraksi diidentifikasi dengan pereaksi tertentu menghasilkan warna yang khas.

Analisis Renik

Analisis renik bertujuan untuk mengamati bentuk dari kation-kation tertentu di bawah mikroskop.

Beberapa kation akan teramati dengan bentuk dan warna yang khas di bawah mikroskop ketika direaksikan dengan pereaksi tertentu. Bentuk dan warna yang terbentuk diamati.

Uji Alkohol

Uji alkohol bertujuan untuk menentukan sifat dari alkohol yang memiliki letak gugus fungsi yang berbeda-beda.

Berdasarkan letak gugus fungsinya, alkohol dibagi menjadi alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Berdasarkan letak gugus fungsinya, alkohol akan memberikan reaksi yang berbeda-beda ketika direaksikan dengan iodoform dan diberi perlakuan tertentu.

Uji Aldehid/Keton

Uji aldehid/keton bertujuan untuk mengidentifikasi sifat dari aldehid dan keton.

Aldehid yang direaksikan dengan reagen fehling (campuran fehling A dan fehling B) akan membentuk endapan berwarna merah bata. Keton yang direaksikan dengan reagen fehling tidak membentuk endapan berwarna merah bata. Berdasarkan hasil reaksi, sifat aldehid dan keton diidentifikasi.